RSS

Keuntungan Pemakaian Iklan pada Cocacola

Nama anggota kelompok :

Ahmad Bakrie (12209803)
Adhitia Novitasari (16209124)
Almira Nur Sakinah (14209279)
Fara Rizaini HL (12209005)
Lia Juliani (13209202)


Televisi adalah media periklanan yang kuat. Hal ini bergantung pada kedua efek suara dan visual. Iklan dapat digunakan dalam kombinasi untuk menangkap perhatian audiens dan kemudian memperkuat tingkat daya tarik mereka dengan mengulangi pesan menggunakan baik audio dan video. Pengiklanan bisa dengan menggunakan tema yang sama untuk iklan TV ganda, mengubah iklan menjadi jenis acara televisi dengan pengikut khusus.

Dari iklan tersebut beberapa penonton bisa mendapatkan berita terbaru dan informasi dari sebuah produk dengan menontonnya untuk hiburan dan menikmati iklan dari produk tersebut, dengan menunjukkan gaya iklan seperti : komedi,olahraga,kesehatan dan lain-lain Orang-orang dari segala usia dan ras dapat menonton iklan TV. TV menjangkau berbagai macam orang dengan latar belakang yang berbeda yang membuat biaya efisien bagi pengiklan untuk menjangkau khalayak massa.

Beberapa hal mungkin dapat melihat campur tangan sebagai hal yang buruk, tetapi bagi pengiklan itu cara untuk mendapatkan keuntungan, dan untuk meraih pelanggan. Beberapa pemirsa TV akan meninggalkan ruangan selama iklan, tetapi banyak orang akan tinggal karena mereka tidak ingin ketinggalan awal acara mereka saat kembali dari komersial. Hal ini menghasilkan pendengar untuk iklan TV.

Contoh yang dapat kita ambil adalah iklan coca-cola Coca Cola berusaha memahami kebutuhan dan perilaku konsumen dengan membuat iklan yang hiperbola , ini didasarkan karena konsumen kritis terhadap iklan.

Coca Cola berusaha melibatkan emosi konsumen dengan menyajikan iklan yang menyenangkan., ceria, lucu dan berbeda dari iklan produk-produk sejenis. Coca Cola berusaha membuat persepsi konsumen bahwa Coca Cola adalah minuman yang bisa dokonsumsi siapa saja dan dimana saja, bahkan Pinguin yang notabenenya berada di suhu-suhu dingin ingin mencoba coca cola dan merasakan kesegaran Coca Cola yang mungkin tidak bisa didapatkan

Strategi kampanye iklan efektif biasanya merupakan kampanye yang didasarkan pada satu tema pusat yang menjadi titik sentral dalam penyusunan pesan iklan. Dalam bahasa lain tema pesan ini dikenal dengan what to say nya sebuah iklan atau apa yang akan dikomunikasikan kepada konsumen. Perumusan pesan iklan menuntut kita untuk menjawab terlebih dahulu empat pertanyaan yaitu apa yang akan disampaikan (isi pesan) bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan) bagaimana mengatakannya secara simbolis ( format pesan) dan siapa yang akan menyampaikannya (pembawa pesan).

Umumnya Isi Pesan memuat suatu bujukan yang bersifat Rasional, Emosional dan Moral. Sedangkan Struktur Pesan dalam penyampaiannya dapat dilihat dari argument dan penarikan kesimpulan.Argumen, Apakah dalam pesan tersebut hanya ditonjolkan satu sisi, seperti halnya hanya mengungkapkan suatu keunggulan produk atau argumen dua sisi yaitu disamping menonjolkan keunggulan juga diberitahukan kepada konsumen dampak atau kelemahan dari suatu produk.Sedangkan penarikan kesimpulan apakah komunikator (pembawa Pesan) langsung memberikan kesimpulan ataukah membiarkan audience menarik kesimpulannya sendiri atas pesan-pesan yang disampaikan.

Format Pesan biasanya disesuaikan dengan media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Penyampaian pesan secara simbolis memberikan penekanan daya tarik dalam komunikasi iklan. Sumber pesan, berkaitan dengan sipembawa pesan dalam iklan. Dalam hal ini pemilihan pembawa pesan perlu memperhatikan keahlian, kecocokan kesukaan dari pembawa pesan terhadap produk yang dibawakan dan juga terhadap audinencenya.

Sebetulnya perumusan pesan bukan hanya didasarkan pada empat tema diatas, banyak sekali perumusan pesan yang mesti, dibuat oleh produsen untuk mengkampanyekan produknya. kali ini kami akan membahas dan menganalisis Iklan media Cetak “ Coca-cola” di lihat dari berbagai sudut pandang, Analisis Iklan Coca cola ditinjau dari Ruang Lingkup Perilaku Konsumen.

Coca Cola berusaha memahami kebutuhan dan perilaku konsumen dengan membuat iklan yang hiperbola , ini didasarkan karena konsumen yang semakin kritis. Dan didasarkan pada gaya hidup konsumen. Coca Cola berusaha melibatkan emosi konsumen dengan menyajikan iklan yang menyenangkan., ceria, lucu dan berbeda dari iklan produk-produk sejenis. Coca Cola berusaha membuat persepsi konsumen bahwa Coca Cola adalah minuman yang bisa dokonsumsi siapa saja dan dimana saja, bahkan Pinguin yang notabenenya berada di suhu-suhu dingin ingin mencoba coca cola dan merasakan kesegaran Coca Cola yang mungkin tidak bisa didapatkan di lingkungan nya, Bukan hanya itu Coca Cola juga berusaha mengubah persepsi konsumen bahwa Coca Cola bisa dikosumsi oleh siapapun dan dimanapun, namun lebih dari itu Coca Cola berusaha menonjolkan manfaat psikologis kepada konsumen.

Coca Cola memberikan argument dari satu sisi, dimana dalam iklan Coca Cola hanya menonjolkan keunggulan produk semata tanpa menginformasikan kepada konsumen tentang efek negative dari mengkonsumsi Coca Cola, siapa saja yang tidak dianjurkan untuk mengkosnumsi Coca Cola, misalnya anak-anak dibawah umur atau wanita hamil.

Coca Cola tidak memberikan kesimpulan atas iklannya, ini didasarkan karena konsumen yang semakin kritis, dan Coca Cola berusaha mengambil keterlibatan consumen agar kosumen menyimpulkan sendiri maksud dari iklan yang dibuat, dengan membuat eskekusi iklan

“seekor pinguing yang sedang minum Coca Cola yang diambil tanpa sepengetahuan orang yang sedang berjemur dipantai”.



Hubungan Konsumen dan Perilaku Pemasaran

Coca Cola berusaha membidik konsumen dengan segmentasi A,B,C+. berada di kota-kota besar, juga konsumen yang senang bergaul dan bersosialisasi, dan berpendidikan,
Kampanye iklan persuasive Coca Cola dikemas dengan baik dan menimbulkan kesan menyenangkan, hal ini dilakukan oleh Coca Cola untuk membentuk permintaan pembelian dan menginformasikan tentang kelebihan Coca Cola, selain itu Coca Cola juga berusaha membentuk preferensi merek dari consumen, mendorong alih merek, mengubah persepesi pembelian tentang atribut produk membujuk konsumen untuk langsung melakukan Pembelian (action) membuat konsumen menjadi konsumen yang loyal (Brand loyalty)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar